Senin, 24 Maret 2015. Pihak KBRI Rabat, Maroko mengadakan 'blusukan' tahunannya di dua kota berbeda yang berdekatan di kawasan utara Kerajaan Maroko. Yaitu Kota Tetouan dan Tanger. Kunjungan tersebut merupakan kesempatan bagi para mahasiswa Indonesia untuk dapat bertatap muka langsung dengan pihak Kedutaan sambil menyampaikan keluh kesah dan perkembangan WNI di kota Tetouan dan Tanger. Terutama khususnya keadaan mahasiswa-mahasiswa yang sedang melanjutkan s1 dan s2 di dua kota tersebut.
Dari pihak KBRI yang hadir dalam kunjungan
tersebut adalah Bapak Muhammad Hartantyo yang merupakan Staff Kedutaan bidang
protokoler dan Konsuler. Beliau mengatakan bahwa kunjungannya kali ini
merupakan bagian dari sosialisasi penyuluhan kekonsuleran pihak KBRI bagi
masyarakat Indonesia yang tinggal di Maroko, Beliau juga memastikan bahwa para
mahasiswa di kawasan utara Maroko ini dalam keadaan baik dan mentaati aturan
dari pihak kepolisian Kerajaan Maroko, terutama yang berhubungan dengan Permanent Resident (PR) card.
Dalam kesempatan ini pula, para mahasiswa
menyampaikan problem yang berkembang di antara mereka. Seperti tidak adanya
mahasiswa baru lainnya yang studi di kota Tetouan semenjak tiga tahun terakhir.
Atau permasalahan yang berkembang antara mahasiswa baru yang hendak melanjutkan
studi s2 atau s3 nya di Maroko seperti di Univ. Quarouien. Umumnya mereka
memiliki permasalahan yang sama yaitu keterbatasan quota yang diberikan oleh
pihak kerajaan Maroko kepada Indonesia dalam hal penerimaan mahasiswa/I untuk
studi di Maroko. Padahal kebanyakan dari mereka memiliki sponsor yang
meyakinkan seperti dari beasiswa LPDP atau selainnya seperti beasiswa Pemda.
“Sehingga penambahan kuota bagi mahasiswa
Indonesia untuk studi di Maroko adalah urgent, agar nantinya dapat diprioritaskan
pada pembahasan lebih lanjut.” Ujar
salah seorang mahasiswa.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada
tiga mahasiswa yang sedang melanjutkan studi di dua kampus yang berbeda yaitu
dua mahasiswa/i yang studi di fakultas Adab Univ. Abdul Malik es-Saadi dan
seorang mahasiswa di fak. Ushuluddin, Univ. Quarouien, yang kedua
universitas tersebut terletak di kota yang sama yaitu Tetouan. Sedangkan di
kota Tanger bisa dikatakan cukup ramai. Total keseluruhan mahasiwa/i Indonesia
di Kota Tanger adalah 12 orang yang terdiri dari tujuh laki-laki dan lima
perempuan yang sedang melanjutkan studi di Institut Imam Nafi li Taklim Atiq.
Kontributor:
Fadhlurrahman Armi
Staff Dept. Media Informasi
0 Komentar