Oleh:
Zahrotul Unsi
Tas branded, pakaian branded dan semua
yang menempel di kita branded. Siapa sih yang tidak mau dan tergiur ? pasti kita semua akan berteriak “ Yess i wanna it”, it’s impossible if we say
“ No .. “ kenapa ? karena sekarang
semua itu seakan menjadi kebutuhan primer padahal kita takkan mati karenanya. Jika
teman-teman termasuk penggemar gosip infotaiment,
temen-temen akan tahu gosip yang sangat popoler dan seru untuk dibahas
yaitu kehidupan artis tanah air yang tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup
hedonis mulai dari pamer properti mewah,
perhiasan mewah, sampai batu akik. Hal yang terbesit di otakku saat ini. Apakah
aku perlu pamer juga ? but apa yang perlu aku pamerin ? harta, yuupps
aku jadi bingung sendiri. Seingetku harta yang ku punya hanyalah lembaran struk belanjaku (OMG, sorry
just joke).
Life
style/gaya hidup, yah .. semua individu memiliki gaya hidup sendiri ada
yang gaya hidup sederhana, hedon dll (mungkin temen-temen lebih tahu daripada
aku). Membahas masalah gaya hidup itu tak ada habisnya bahkan membuat kita
bingung, mulai dari A sampai Z, mulai dari positif negatif. untuk menghindari
kebingungan yang tiada ujungnya, gimana kalau seandainya kita kerucutkan
pembahasan kita ? yah .. kita bahas masalah gaya hidup yang hedonis di negara
kita. Sebelumnya kita cari tahu dulu defini hedonis. APA SIH HEDONISME ITU ?
menurut salah Kamus Ilmiah Populer,
hedonisme adalah doktrin yang mengatakan bahwa kebaikan yang pokok dalam
kehidupan adalah kenikmatan. Kalau dipikir-pikir siapa sih yang tidak mau hidup
nikmat , hellow, semua orang
menginginkan itu, tapi kita juga harus ingat “kenikmatan itu hanya sesaat” kata
banyak orang.
Gaya hidup hedonis terkadang memaksa
kita untuk menjalani kenikmatan hidup yang tidak sesuai dengan taraf dan tarif
kemampuan kita. Contoh tak sedikit mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis. Salah
satu penyebabnya adalah adanya kelas sosial, pengaruh westernisasi dan tak
jarang dari mereka yang memaksakan diri untuk masuk ke dunia tersebut meskipun
taraf dan tarif yang mereka miliki jauh di bawah standart. Sehingga hal
tersebut akan berakibat negatif terhadap hidup mereka, mulai dari melakukan
penyimpangan sosial seperti mencuri atau bahasa kerennya korupsi hanya untuk
memenuhi kepuasan atas kenikmatan yang telah mereka agungkan. Gaya hidup seperti
itu tidak hanya melanda kalangan mahasiswa ataupun artis tetapi hampir seluruh
kalangan.
Gaya hidup hedonis merupakan
pengaruh westernisasi dan faktor pendorong terhadap prilaku konsumtif, dan
negara kita salah satunya. Padahal kita tahu sendiri bahwa ketika kita ingin
dikenang dan dikenal orang, kita harus menciptakan atau memproduksi bukan
mengkonsumsi iya kan ? tapi apa nyatanya ? kebiasaan kita adalah mengkonsumsi
bukan memproduksi. Wajar saja produk-produk asing membanjiri kawasan kita, Karena
mereka tahu gaya hidup kita, keinginan kita, bahkan hal yang dipuja-puja oleh
kita, dan apa yang terjadi ? kita membantu mengkayakan negara asing, kita
membantu memakmurkan negara yang sudah makmur. Oh no. Teman-teman sadar gak ? saat ini gaya hidup hedonis itu
telah menina bobokkan kita, gaya hidup hedonis itu telah menggiring kita ke
prilaku konsumtif, gaya hidup hedonis itu telah berhasil mengubah mindset dan melunturkan rasa
nasionalisme kita. Kenapa aku berani berkata seperti itu ? ya... karena
sekarang tak sedikit dari kita yang lebih mencintai produk asing daripada
produk negari kita. Teman-teman jika kita mempertahankan budaya atau kebiasaan
tersebut lambat laun negara kita akan dijadikan korban oleh hedonis. Padahal
kita tahu tanggal 17 Agustus kita selalu malantunkan lagu Indonesia Raya
sebagai simbol kemerdekaan negara kita, sebagai simbol kebebasan kita dari
penjajahan. Jangan sampai kita dijajah kembali oleh mereka lewat produk mereka,
lewat gaya hidup yang mereka tularkan kepada kita.
Doi bernama lengkap zahrotul unsi asal madura ini, adalah mahasiswi S2 yang sedang merampungkan studinya di Univ. Hassan II Ain Chock Casablanca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar