CANTIK
DAN ISTIMEWANYA PEREMPUAN DI MATA ISLAM
Oleh: Sita Yulia Agustina*
Entah mengapa sejak dahulu
hingga kini wanita
selalu dipandang dari sisi kecantikan fisiknya saja. Di berbagai
belahan dunia selalu
diadakan kontes kecantikan bagi kaum
perempuan yang tentu saja ukuran utamanya adalah kecantikan dan keindahan diri
mereka. Meski kini ditambah dengan embel-embel brain and behaviour,
akan tetapi tetap saja tumpuan penilaian utamanya adalah fisik mereka. Dua hal
itu hanya pelengkap belaka. Buktinya mereka yang lolos seleksi dan yang menjadi
pemenang tetap saja para wanita yang memiliki
fisik dengan standar tertentu seperti tinggi badan dan pastinya yang
berpenampilan menarik dalam arti ‘enak dipandang’.
Realita inilah yang berbeda dengan Islam, dalam agama
kita yang mulia ini, kaum wanita ditempatkan oleh Allah SWT sebagaimana
halnya kaum lelaki. Mereka wajib beriman dan taat kepada perintah serta
larangan Allah SWT. Perbedaan mereka di hadapan Allah bukanlah karena fisik
maupun jenis kelamin, melainkan dilihat dari ke’taqwa’ an kepada-Nya.
Firman Allah dalam AlQur’an yang artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS. al-Hujurat
[49]: 13).
Lalu , Bagaimanakah profil seorang wanita yang
mulia di hadapan Allah SWT ?
فالصالحات قانتات حافظات للغيب بما
حفظ الله ... الأية
“Wanita yang salehah ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka).”(QS.
an-Nisa [4]: 34).
Sifat wanita
yang solehah adalah yang senantiasa taat kepada Allah. Baginya, hukum
Allah
adalah segalanya. Ia akan bersungguh-sungguh mengerjakan perkara yang fardlu
seperti shalat lima waktu, berpuasa wajib, membayar zakat, berbakti pada kedua orang
tua dan menaatinya
ketika ia masih lajang, dsb. Ia pun akan menutup aurat saat keluar rumah dengan
hijab yang diperintahkan Allah yakni menggunakan kerudung dan jilbab. Ia malu dan takut
menampakkan auratnya di hadapan lelaki yang bukan mahram. Lebih dari itu ia
akan menjaga diri dari perbuatan zina.
Dalam Al-Quran disebutkan :
وقل للمؤمنات يغضضن من ابصارهن ويحفظن
فروجهن ولا يبدين زينتهن الا ما ظهر منها وليضربن بخمرهن على جيوبهن
ولا يبدين زينتهن الا لبعولتهن او
ابائهن او اباء بعولتهن .... الأية
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka dst…”(QS. an-Nur [24]: 31).
Zaman sekarang,
banyak wanita yang ingin mengambil posisi solehah akan tetapi mereka tidak
mengerjakan apa yang telah Allah sebutkan dalam ayat-ayat di atas. Banyak
wanita yang keluar rumah tanpa menutup aurat secara sempurna. Mereka
berkerudung tetapi masih mengenakan pakaian yang memperlihatkan lekukan
tubuhnya, atau menampakkan rambut mereka di balik kerudung.
Tidak sedikit muslimah yang telah menikah justru tidak
menjaga kehormatan dirinya ketika suami mereka tidak ada di sisinya.
Mereka menerima tamu lelaki yang bukan mahram. Ada juga yang senang bercanda
dengan pria lain, bepergian bersama dengan mereka. Padahal Allah SWT telah
menyebutkan ciri wanita solehah adalah ‘hafidzatun’ yakni
menjaga diri saat suaminya tidak ada bersama mereka.
Kalau kita mau mencermati, sungguh wanita
sangat dimuliakan dalam islam , betapa banyak sudah buku-buku yang membedah
habis mengenai wanita , karena memang wanita adalah makhluk yang unik dan
istimewa , dalam Al-Quran saja dapat kita lihat betapa banyak hukum yang
dikhususkan untuk wanita, hal ini bukan dikarenakan kaum wanita itu lemah dan
banyak kekurangan, tetapi karena Allah sangat peduli dan sayang kepada kita .
Berikut merupakan sedikit gambaran tentang betapa istimewanya
wanita di mata islam :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih
banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya
apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya (suami tak perlu meminta izin kepada istri
jika mau keluar)
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi)
kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit
daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung
dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara
suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan
isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya
masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya
berpromosi untuk ”MEMERDEKAKAN WANITA “.
Akan tetapi, pernahkah kita lihat, berfikir dan
berangan-angan bahwasanya :
1. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi
tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih
utama daripada kepada bapaknya?
utama daripada kepada bapaknya?
2. Wanita menerima warisan lebih sedikit
daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik
pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima
warisan,ia perlu / wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima
warisan,ia perlu / wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
3. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan
melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap
saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini,
dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini,
dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
4. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan
dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu :
Isterinya , ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang
wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya,
anak lelakinya dan saudara lelakinya.
Isterinya , ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang
wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya,
anak lelakinya dan saudara lelakinya.
5. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga
melalui pintu surga yang mana saja yang
disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat
kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat
kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
6. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah,
sementara bagi wanita jika taat akan suaminya,
serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala
setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala
setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya Allah !
Betapa demikian sayangnya Allah SWT kepada kita
para wanita.
Berbahagialah wahai para muslimah !
Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan
semu di dunia ini.
Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu,
niscaya surga menantimu.
Wallahu A’lam…
*Penulis merupakan mahasiswi program S1 di Ta'lim al-Atiq Imam Nafi' Tangier. Penulis bisa dihubungi melalui FB: Sita YA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar