![]() |
Oleh : Zahro Mar'atussholihah |
Data Buku
Judul : Tentang Muslimah;
Sebuah Risalah yang Membuatmu Bangga dan
Bersyukur Menjadi Seorang Muslimah
Penulis :
Balqis Azizy
Penerbit : Media Luhur
Cetakan : Cetakan 1, 2018
Jumlah
halaman : 226 Halaman
Kategori : Non Fiksi
Dimensi Buku : 13x20cm
Harga : Rp 65.000,-
اصبر يا فاطمة على مرارة الدنيا لتفوزي بنعيم الأبد.
« Wahai
Fatimah, bersabarlah akan kepahitan dunia, niscaya engkau akan memenangkan
kenikmatan yang abadi/kekal. »
Sepenggal nasihat di atas adalah nasihat
yang diucapkan oleh Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam untuk putri tercintanya, Sayyidah Fatimah Az-Zahro
radhiyallahu ‘anha. Meskipun nasihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini ditujukan
untuk putrinya, kita sebagai umat beliau dapat mengambil manfaat dari nasihat
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut.
Nasihat beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam mewakili keresahan yang banyak dialami oleh kaum
muslimah pada umumnya. Seperti saya pribadi yang suka mengkhawatirkan ketidakmudahan
hidup, sering dibuat merasa lelah dan tidak sabaran. Tapi dengan nasihat ini
saya seperti diingatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar tetap
sabar dalam menghadapi segala kepahitan dunia, demi mencapai kenikmatan yang
kekal abadi di kampung akhirat nanti.
Nasihat tersebut juga salah satu bagian
favorit saya ketika membaca buku ini, dengan judul ‘Tentang Muslimah: Sebuah
Risalah yang Membuatmu Bangga dan Bersyukur Menjadi Seorang Muslimah’. Karya
dari seorang penulis kesukaan, sekaligus selaku bu nyai saya saat mondok di
Cianjur dulu. Beliau adalah salah satu alumni Universitas Al-Ahgaff, Yaman.
Dengan nama pena Balqis Aziziy.
Berbicara tentang pondok pesantren.
Semasa nyantri, saya termasuk santri yang suka baca. Mungkin bisa dibilang
termasuk orang yang sering meminjam buku di perpustakaan yang dikelola asrama
putri maupun sekolah. Buku yang sering menjadi sasaran saya biasanya berkenaan
dengan perempuan, cinta dan buku pengembangan diri. Kebetulan ada buku yang
sampai saat ini membekas di hati karena menarik.
Penulisnya adalah seorang perempuan yang
terlahir di kalangan pesantren dan cerita dalam bukunya pun berlatar tradisi
pesantren yang khas. Isi ceritanya tidak melulu tentang dunia pesantren tapi ada
kisah cinta dan keperempuannya juga, terutama berfokus pada perempuan
jawa. Sepengalaman saya dalam membaca buku, jarang menemukan buku bergenre
seperti itu. Apalagi ditulis tentang dunia literasi pesantren terutama
mengangkat tema perempuan, dimana bukunya begitu nikmat dibaca, serta
mendapatkan banyak hal baru bagi saya yang bukan orang Jawa.
Sekilas buku yang saya ceritakan tadi
merupakan karya dari Khilma Anis. Semua buku beliau dari ‘Jadilah Purnamaku,
Ning’, ‘Wigati’, sampai ‘Hati Suhita’ habis saya lalap sampai tuntas. Tak kalah
dengan buku-bukunya Mbak Khilma Anis, bu nyai saya tak lama turut ikut menyumbangkan
masterpiece untuk dunia literasi perempuan dengan menulis dan
menerbitkan beberapa buku yang bertemakan tentang cinta, perempuan dan perannya
dalam Islam. Sebelum menulis buku ‘Tentang Muslimah’, beliau menulis sebuah
buku pertamanya berisi kumpulan cerpen yang ditulis semasa kuliah di Yaman. Cerpen
tersebut lebih bertemakan tentang cinta. Tapi bukan tentang cinta biasa.
Sehingga siapa saja yang membacanya selain dibikin baper juga diajak lebih
mengenal cinta dari Yang Maha Cinta.
Pada buku kedua, saya akan membahasnya secara
lebih spesifik. Bukunya sangat bagus, malah terkadang dibuat menangis kala saat
membacanya. Meskipun telah dibaca berulang kali. Saya tetap tidak pernah bosan
membacanya lagi dan lagi. Bagaikan sebuah pedoman yang ringkas bagaimana
menjadi seorang muslimah yang salihah, bangga dan bersyukur dalam menjalani
hidup.
Patut dibaca oleh semua perempuan maupun
laki-laki agar mengenal bagaimana Islam sangat menaruh perhatian pada perempuan
dan hal-hal yang sangat berkaitan dengannya. Seperti akhlakul karimah, hak dan
kewajiban, peran dalam agama juga keluarga, tak ketinggalan beberapa sejarah
peradaban dan agama dalam memposisikan perempuan dan kisah perempuan teladan
sepanjang zaman. Kisahnya diabadikan di dalam Al-Qur’an maupun Hadist. Dalam
sebuah hadis disebutkan perempuan-perempuan luar biasa itu ialah:
أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد و فاطمة بنت محمد و مريم بنت عمران و
آسية بنت مزاحم امراة فرعون
« Wanita ahli
surga yang paling mulia adalah Khadijah
binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah
binti Mazahim, istri Fir’aun. » (H.R. Ahmad)
Dari kutipan hadist di atas bisa kita
lihat kisah-kisah di baliknya yang membuat perempuan-perempuan tersebut begitu
mulia, hingga namanya dinisbatkan menjadi perempuan ahli surga. Selain
perempuan yang telah disebutkan. Penulis buku juga menceritakan beberapa perempuan
hebat lainnya, seperti Siti Hajar dan Ratu Negeri Saba’, Ratu Balqis.
Kisah-kisah perempuan ahli surga pada
hadist tadi selayaknya cerminan atau suri tauladan untuk semua muslimah,
tentang ketaatannya dalam melaksanakan perintah Allah dan kesabarannya disetiap
ujian yang menimpa. Meskipun berperan sebagai seorang anak, istri ataupun ibu
pasti siapa saja yang membaca kisah hidupnya akan takjub dan berandai-andai
dapat bertemu dengan sosok seperti mereka, lantaran sudah jarang sekali pada
zaman sekarang ditemukan perempuan seperti ini. Semoga kita semua dapat
meneladani dan masuk ke dalam surga bersama para perempuan ahli surga ini. Aamiin..
Dalam buku ini penulis juga memaparkan
sejarah penting yang banyak dari kita mungkin tidak mengetahuinya. Seperti
pandangan peradaban-peradaban besar dunia seperti Yunani, Romawi dan India
dalam menempatkan posisi dan kedudukan perempuan.
Contoh salah satunya pada peradaban
Yunani, meskipun pemikiran filsafat lahir pada zaman itu, namun sayangnya perempuan
diyakini sebagai sumber penyakit, kehancuran alam, bahkan disamakan seperti
sebuah pohon yang beracun. Perempuannya tidak sedikit menjadi pelacur karena bagi
mereka perempuan zina itu terhormat. Naudzubillahi min dzalik..
Selain itu, dijelaskan pula pandangan
beberapa agama sebelum Islam datang, yakni pandangan agama Yahudi dan Nasrani. Tidak
ketinggalan juga pandangan orang-orang Arab Jahiliyah sebelum Islam mengubah
pemikiran Arab yang dulunya sangat tidak suka terhadap anak perempuan menjadi
sangat memuliakan dan menjaga anak perempuan.
Dari pandangan peradaban dan agama
sebelum Islam disebutkan, mereka menempatkan perempuan pada tempat yang rendah,
hina dan dipandang sebelah mata. Derajat perempuan di bawah laki-laki dan perempuan
tidak lebih hanyalah ibarat barang yang diperjual-belikan serta pemuas nafsu
laki-laki semata. Bahkan hingga hidup dan mati mereka bergantung pada laki-laki
yang bertanggung jawab atas diri mereka.
Masih banyak lagi ketidaklayakan lain
yang terjadi pada perempuan-perempuan zaman itu. Hingga membuat saya berpikir
dan bertanya-tanya dalam hati. ‘‘Seandainya Islam tidak pernah datang ke dunia
ini, bagaimana nasib perempuan sampai saat ini?’’
Sekalipun buku ini terbilang buku yang
kecil, pelajaran dan hikmah dari buku ini tidaklah sempit. Membacanya menambah wawasan
kita tentang perempuan dalam kacamata Islam. Penulis juga memberi
kita bonus ekslusif nasihat-nasihat almarhum almaghfurlah al-Habib Muhammad bin
‘Alawi al-Aydrus atau yang lebih terkenal dengan panggilan Habib Sa’ad. Mengutip
beberapa nasihat penting dari kitab karangan Habib Sa’ad yang berjudul Kitab
Khash Lil Mar’ah atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berjudul
Kitab Khusus Perempuan. Penulis mendapatkan kitab ini
langsung diberikan dari sang habib sewaktu berkuliah di Yaman. Masya Allah..
Ada beberapa hal yang kurang menurut
saya, mungkin luput atau memang penulis ingin menceritakan sosoknya dalam
bukunya yang lain. Beliau adalah salah satu istri kesayangan Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha. Satu-satunya istri Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam yang meriwayatkan banyak hadist dari kalangan shahabiyah,
sahabat perempuan. Lebih dari itu pancaran kecerdasan, keteduhan dan kemuliaan
kepribadiannya juga patut disayangkan kenapa tidak diceritakan. Sayangnya juga
buku ini tidak dapat kita temui di toko-toko buku besar seperti gramedia.
Karena buku diterbitkan penerbit minor atau buku tersedia jika ada yang ingin
membeli bukunya dan cara membelinya harus dipesan secara online.
Meskipun demikian saya suka sampul bukunya
berwarna merah muda dan dihiasi bunga-bunga. Menggambarkan kepribadian perempuan
sebagai makhluk yang penyayang dan indah. Selain itu harga bukunya terbilang
terjangkau untuk buku yang cukup ringan dan enak dibaca. Sehingga bisa dibawa
berpergian dan tidak memakan banyak tempat di dalam tas.
Kiranya kita semua khususnya perempuan
semakin bersyukur dan bangga terlahir sebagai muslimah. Meskipun hidup menjadi
seorang muslimah tidak semudah laki-laki dan banyak aturan yang mengelilingi. Sejatinya
itu semua adalah bentuk kemuliaan dan perlindungan Islam terhadap perempuan.
Bahkan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Abdurrahman bin Auf radhiyallahu
‘anhu pernah mengatakan “Satu orang istri yang salihah itu lebih baik dari
seribu laki-laki yang tidak salih”. Semangat dan teruslah berkarya dalam
membangun dunia literasi perempuan, bersama-sama kita dapat menjadi muslimah
yang salihah juga cerdas. Meski tidak mudah, terus berusaha dan istiqomah
meneladani kesabaran para perempuan ahli surga. Kita semua pasti bisa.
Akhir kata, tulisan ini saya
persembahkan untuk sang penulis, bu nyai Hj. Atina Balqis Izzah, Lc. M.Ag. Dimana
bulan ini adalah bulan bertambah usianya dan mudah-mudahan bertambah keberkahan
ilmunya. Aamiin..
Dalam ulasan singkat ini meskipun masih
terdapat kekurangan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari tulisan ini
dan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir kepada sang penulis.
Selamat Membaca,
Salam Literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar