Setiap orang memiliki target dan pencapaian masing-masing dalam
kehidupannya, baik dalam ruang lingkup pendidikan, pekerjaan, maupun hal-hal
lainnya. Adapun dalam dunia pendidikan, terdapat tahapan-tahapan yang harus
ditempuh oleh para pelajar yang tentunya sudah umum untuk diketahui, mulai dari
belajar di Taman kanak-kanak, Sekolah dasar, SMP, SMA, sampai melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi ke jenjang Universitas.
Dalam pemilihan kampus pun, masing masing orang memiliki tujuan dan
impiannya tersendiri, ada yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan
ada juga yang ingin tetap belajar di dalam negeri di Universitas-universitas
ternama.
Tiap-tiap negara pastinya memiliki pusat pendidikan terbaik mereka
untuk mendidik generasi-generasi yang terbaik bagi negaranya. Adapun bagi para
pelajar, lulus dikampus terkemuka dengan mendapatkan beasiswa merupakan suatu
pencapaian yang luar biasa. Tapi disamping itu, belajar diluar negeri juga sudah
menjadi tren dikalangan para pelajar saat ini. Selain mendapat pengalaman yang
berbeda dengan bisa bergaul bersama orang asing, juga banyak pengetahuan yang
di dapat diluar kampus seperti memahami bahasa-bahasa dan budaya-budaya
masyarakat sekitar, serta juga dapat menjelajahi tempat-tempat bersejarah di
negara tersebut untuk menambah wawasan pribadi.
Mengingat tentang tempat-tempat bersejarah, negara-negara Eropa dan
timur tengah dikenal dengan banyaknya universitas-universitas tua dan
bersejarah. Dari universitas-universitas tersebut, telah melahirkan para ulama
dan cendikiawan yang banyak memberikan pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Maroko
adalah salah satu negara di timur tengah yang letaknya berdekatan dengan
samudra Atlantik dan laut Mediterania, memiliki Universitas tertua yang di
kenal dengan Universitas Al-quaraouiyine, yang menjadi universitas islam
pertama di dunia. Banyak para ulama dan intelektual yang lahir dari universitas
ini, salah satunya seperti Allal Al-fassi (W 1974) seorang politisi dan juga
ilmuwan islam yang karyanya banyak dikenal masyarakat Maroko dan juga di benua
Afrika lainnya.
Selain memiliki universitas-universitas yang bagus, Maroko juga
memiliki tempat belajar yang dapat didatangi oleh setiap kalangan, baik muda
maupun tua. Tempat yang berupa halaqah-halaqah yang dapat dijumpai di beberapa
mesjid maroko, selain bisa belajar tahfiz dan tahsin khusus warsy (Qira’ah yang
digunakan negara Maroko), juga banyak para syaikh terkenal yang memberikan
beberapa pengajian islam berupa fiqih, tafsir, hadits dan lainnya.
Sistem pendidikan yang ada di Maroko tidak jauh berbeda dengan
sistem pendidikan yang ada di Indonesia dan negara-negara lain pada umumnya. Di Maroko sendiri juga diberlakukan penulisan
skripsi, Tesis, disertasi dan juga sidang bagi para calon sarjana. Tak lepas
dari itu semua, para calon sarjana nantinya juga akan melaksanakan ujian akhir
semester sebagai penentu kelulusan dan penilaian terhadap pemahaman yang
didapatkan selama di universitas.
Belum lama ini, diliris sebuah berita yang dilansir dari
menara.ma bahwa menteri pendidikan nasional dan lembaga pendidikan nasional
lainnya mengumumkan akan adanya perubahan sistem pendidikan pada jenjang Strata
1(S1) di Maroko. Mulai pada tahun ajaran 2021/2022 mendatang, akan diberlakukan
sistem kuliah minimal 4 tahun bagi mahasiswa S1 tahun ajaran 2021/2022 hingga
seterusnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lama kuliah bagi mahasiwa S2
Maroko minimal 3 tahun saja.
Dilansir dari Menara.ma, profesor Saaid Amzazi menteri
pendidikan nasional mengatakan, perubahan sistem yang akan diberlakukan
kedepannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih tinggi dan
lebih baik di Maroko. Selain itu ia juga menambahkan, ‘’ melihat bahwa gelar
sarjana merupakan sebuah sertifikat yang harus dipertanggung jawabkan, maka
kerajaan Maroko mengevaluasi sistem pendidikan yang ada di negara mereka terkhususnya
pada jenjang strata 1’’. Semua
perubahan yang akan diberlakukan kedepannya bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang ada di Maroko, yang mana nantinya bagi para sarjana
bisa lebih mapan dengan ilmu yang mereka dapat di universitas dan lebih siap
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Referensi:
https://www.menara.ma/article/ أمزازي-العمل-بنظام-البكالوريوس-في-مؤس(diakses 25 April 2020).
https://www.instagram.com/p/CAJDnt2oP8j/?igshid=yka9sbdya7j (diakses 1 Juni 2020)
Allal al-Fassi. (n.d). Dalam Wikipedia. Diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Allal_al-Fassi, 25 April 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar