Perlu diketahui, bahwa kita sering
menjumpai istilah-istilah asing non-Arab di Maroko, tentu Bahasa Perancis telah
melebur dengan bangsanya sejak masa penjajahan. Tapi, ternyata jauh sebelum
penjajahan Perancis, Bahasa dan dialek Andalus yang dibawa oleh Moriscos telah
lebih dahulu merebak di seantero Maghrib, khususnya wilayah Utara, dimana
kebanyakan generasi bangsa Moor hidup. Dalam artikel ini, saya akan memaparkan
bagaimana bahasa dan dialek orang-orang Andalus tersebut dapat memengaruhi Bahasa
Maroko hingga tersebar dan dipakai dalam komunikasi sehari-hari.
Adapun pengaruh
dialek Andalusia di
Maroko dapat dipelajari dalam dua tahap:
-
Tahap
pertama: Membahas pengaruh yang diciptakan oleh beberapa komunitas Andalus sebelum abad ke-17 Masehi terhadap Bahasa Maroko.
-
Tahap
kedua: Membahas secara khusus pengaruh yang berasal
dari imigran Moriscos terhadap
bahasa Maroko pada permulaan abad ke-17.
1.
Tahap pertama
Dalam biografi Ahmad Al-Mansour ad-Dzahabi (w.
1603 M), disebutkan: “Ia begitu terpesona terhadap masyarakat Andalus, mereka sangat
menghormati bahasa dan aksen nenek moyang mereka, memuji dan menyanjung negara
asal mereka, mereka sangat merindukannya..." (Ja’far al-Kattani, 2004)
Dari teks tersebut dapat ditarik beberapa ulasan, diantaranya sebagai
berikut:
a) Tersebarnya aksen Andalus (‘amiyah) di Maroko, terutama di daerah
yang menampung komunitas-komunitas imigran Andalusia. Muhammad Bin Sharifah, mencatat
bahwa terdapat sekitar 2153 peribahasa Andalus yang masih digunakan di beberapa
wilayah kota dan pedesaan Maroko. (Az-Zajali al-Qurtuby, 1975)
b) Imigran Andalus di Maroko masih mempertahankan bahasa mereka, dialek
mereka berbeda dengan dialek orang Maroko pada umumnya, Ibn Khaldun mengakui
hal itu dengan menyatakan bahwa penutur Andalus memiliki ciri khas bahasa tersendiri,
yaitu bahasa atau dialek yang terpengaruh dari Galegos (Bahasa Arab: الجلالقة), berbeda dari bahasa
orang-orang Timur. (Ibn Khaldun, 2008).
Diantara contoh
pengaruh orang Andalus
dalam bahasa Maroko ialah:
a) Al-Imalah
Ialah mengganti huruf Alif
(ا) dengan huruf Yaa’ (ي). Aksen tersebut
dipakai oleh orang Andalus dan berdampak hingga pada bacaan Al Quran. Abdul
Aziz al-Malzuzi (w. 1298 M) mengatakan: “Aneh ketika berada di Andalus, saat
melewati sebuah masjid aku mendengar imam membaca Surat An-Nas, namun beberapa kata
dalam ayat tersebut dibaca dengan imalah, seperti;
-
“الوسواس” (al-waswaasi) dibaca
“الوسويس” (al-wasweisi)
-
“الخناس” (al-khannaas) dibaca
“الخنيس” (al-khanneis)
-
“يوسوس في صدور الناس” (yuwaswisu fii shuduurinnaas)
dibaca “يوسوس في صدور
النيس” (yuwaswisu fii shuduurinneis)
Hasan al-Yusi
(w. 1691 M) telah memeriksa sendiri bukti penyebaran fenomena ini pada
suku-suku Bni Zeroual, Utara kota Fez, dan pada suku-suku lain di Utara Maroko.
(Muhammad Razuq, 2014).
b) Tanpa Hamzah Mudhari’
Hamzah
al-Mudhari’ dalam sintaksis Bahasa Arab merupakan huruf yang mengidentifikasi
penggunaan kata kerja present continuous dengan bentuk tunggal. Namun,
dalam aksen Andalus, mereka mengganti huruf tersebut dengan huruf Nun (ن) yang aslinya dipakai dalam
bentuk jamak, seperti;
-
أمشي (amsyii) menjadi نمشي (namsyii)
-
أخرج (akhruju) menjadi نخرج (nakhruju)
-
أجلس (ajlisu) menjadi نجلس (najlisu)
Hanya saja, ketika
sebuah kata kerja dipakai dalam bentuk jamak mereka menambahkan wau (و) di akhir kata, seperti:
-
نمشي (namsyii) menjadi نمشيو (namsyiu), dll.
Dan masih eksis
pengaruh penggunaan gramatika tersebut dalam dialek Bahasa Maroko sampai hari
ini. (Ibn Qasim Al-Hajari, 1987).
c) Menambahkan Huruf Kaf
Termasuk ciri khas
dialek Bahasa Andalus adalah mereka menambahkan huruf Kaf (ك) pada awal fi’il mudhari’ (kata
kerja present continuous), seperti:
-
يكتب (yaktubu) menjadi كيكتب (kyaktubu)
d) Kefasihan Bentuk dan Formula Gramatika Arab
Bahasa Andalusia diketahui
masih mempertahankan kefasihan beberapa bentuk dan formula gramatika Bahasa
Arab, contohnya membaca kasrah (baris bawah) pada ‘ain isim fa’il (عين اسم الفاعل), seperti: جالِس (jaalis), dan واقِف (waaqif), dll.
Sementara, pada masa
pemerintahan Almohad di Maroko, kalimat tersebut selalu dibaca fathah
(baris atas).
Dan beberapa daerah di
Utara Maroko masih mengetahui penggunaan tersebut sampai hari ini.
e) Tasghir
Diantara ciri khas
dialek Bahasa Andalusia adalah gemar menggunakan tasghir, orang Maroko
juga terpengaruh, dan sering menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari.
Misal, السوق (as-souk) dibaca السويقة (as-suwaiqah).
Bahkan, manuskrip-manuskrip
Moriscos dipenuhi dengan banyak kosakata yang masih digunakan sampai hari ini
di beberapa daerah, terutama di Utara Maroko.
2. Tahap kedua
Tahap ini ditandai dengan
penyebaran Bahasa Spanyol di Maroko, lalu menjalar kata-kata dan istilah teknisnya
dalam bahasa Maroko sebagai akibat dari kedatangan imigran Moriscos setelah pengusiran
terakhir yang terjadi pada abad ke-17 Masehi.
George Mouette mencatat
bahwa penyebaran bahasa Spanyol di Maroko berdasarkan pengusiran Moriscos
karena dibawa bersama mereka dan menyebar hari ini (tahun 1683) seperti bahasa
Arab. (G Mouette, 1683).
Sebagaimana data statistik
yang disebutkan Louis Brunot, bahwa dari 753 kosakata dan istilah kelautan yang
digunakan di kota Rabat dan Salé, 217 diantaranya ialah berbahasa Spanyol. (L. Brunot, 1920).
Berikut adalah contoh
kosakata Spanyol yang telah tersebar di Maroko:
Bahasa Spanyol |
Keterangan Dalam Bahasa
Arab |
Dialek Maroko |
Babor |
باخرة |
بابور |
Emabajador |
سفير |
باشدور |
Barraca |
كوخ |
براكة |
Plaza |
ساحة |
بلاصة |
Blusa |
لباس |
بلوزة |
Pandera |
دف |
بندير |
Duro |
نقد إسباني |
دورو |
Rueda |
العجلة |
الرويدة |
Ruina |
تخريب |
الروينة |
Tabaco |
تبغ |
طابة |
Cantina |
حانة |
كانتينا |
Capote |
معطف |
كبوط |
Carro |
عربة |
كارو |
Carta |
ورقة اللعب |
كارطة |
Cigarro |
سيجارة |
كارو |
Coche |
كدش، عربة |
كوتشي |
Comer El pan |
خبز |
كومير |
Compania |
شركة |
كمبيانة |
Corneta |
بوق |
كورنيطة |
Culata |
بندقية |
كلاطة |
Cocina |
مطبخ |
الكشينة |
Gamela |
قدر |
كاميلا |
Gana |
رغبة |
كانا |
Gueera |
حرب |
كيرة |
Cala |
حجارة أو غيرها توضع أمام العجلة وخلفها كي
تثبت في مكانها |
الكالة |
Canapé |
شبه سرير من الخشب |
الكنابي |
Lampara |
مصباح |
لامبة |
Lata |
قطعة من الحديد الأبيض |
لاطة |
Luisa |
نبات طيب يستعمل في الشاي |
لوبزة |
Armario |
خزانة ملابس |
الماريو |
Manera |
طريقة |
مانيرة |
Manta |
لحاف |
مانطة |
Muquina |
آلة |
ماكينة |
Muñeca |
دمية |
مونيكة |
Maza |
المطرقة الغليظة |
الماصة |
Marca |
النوع |
الماركة |
Sala |
قاعة فسيحة |
صالة |
Sandalia |
نعل |
صندالة |
Dablon |
نقد ذهبي إسباني (وهو حاليا نوع من الحلي
تستعمله المرأة) |
ضبلون |
Gancho |
حديد معتوقف يستعمل في غلق الباب وفي شد
العربة اللدابة |
الغانجو |
Falta |
خطأ |
فالطا |
Fabrica |
مصنع |
فبريكا |
Factura |
فاتورة |
فاكتورة |
Fachada |
واجهة البناية |
فرساطة |
Forma |
شكل |
فورمة |
Falso |
زور، باطل |
فالصو |
Familia |
عائلة |
فاميلا |
Fraile |
راهب |
فرايلي |
Fresco |
طري |
فريشك |
Garganta |
حنجرة |
قرجوطة |
Semana |
أسبوع |
سمانة |
Sopa |
حساء |
سوبة |
Suerte |
حظ |
سورت |
Zapato |
حذاء |
سباط |
Referensi:
Al-Hajari, Ahmad ibn Qasim. Nasir ad-Din
‘ala al-Qaum al-Kafirin, di-tahqiq oleh Muhammad Razuq, (Casablanca,
1987).
Al-Kattani, Ja’far. Silwat al-Anfas
wa Muhadatsat al-Akyas bi Man Aqarra min al-‘Ulama wa as-Shulaha’ bi Fas,
di-tahqiq oleh Abdullah al-Kamil al-Kattani, dkk, ed. 1, (Casablanca:
Dar ats-Tsaqafah, 2004).
Az-Zajali al-Qurtuby. Amtsal
al-‘Awam fi al-Andalus, di-tahqiq oleh Muhammad Ibn Sharifah, (Fes,
1975).
Brunot, L. Notes
lexicologiques sur le vocabulaire Maritime de Rabat-Salé, (Paris, 1920).
Ibn Khaldun. Muqaddimah,
ed. 1, (Alexandria, 2008).
Mouette, G. Relation de
Captivité dans les royaumes de Fes et du Maroc, (Paris, 1683).
Razuq, Muhammad. Al-Andalusiyyun
wa Hijratuhum ila al-Maghrib Khilal al-Qarnain 16-17, (Casablanca, 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar