بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Dengan izin Allah ﷻ pena ini merangkai kata-kata sebagai
wasilah pengungkapan isi hati dan pikiran. Diawali dengan lantunan pujian
terhadap Allah ﷻ
Sang penguasa seluruh alam yang mengetahui segalanya baik yang tersirat maupun
yang tersurat serta shalawat dan salam selalu terucap untuk sang pembawa cinta
dan kedamaian yang namanya tak pernah hilang dimakan masa, Nabi Muhhammad ﷺ.
Masa
depan yang indah dan cerah merupakan keinginan seluruh manusia di muka bumi ini
tapi bagaimanakah masa depan yang indah dan cerah itu? apakah dengan memiliki jabatan yang
tinggi? atau dengan memiliki harta yang berlimpah? bukankah itu hanya ilusi
semata? Jawabnya tedapat di hati sanubari terdalam setiap insan apakah dengan
semua itu dapat membuatnya bahagia atau untuk mendapatkan semua itu dia
mengorbankan seluruh kebahagian yang telah di anugerahkan kepadanya. Bukankah
sering kita melihat banyak insan yang mengekang dirinya sendiri oleh perkataan
orang lain dengan membunuh hatinya sendiri untuk perkataan yang tak pernah
mengenal hatinya.
Apakah
pantas seorang yang dianugerahi keahlian dalam seni dan bahagia dalam seni
dipaksa mengambil langkah yang berbeda dari hatinya hanya gara-gara sesuatu
perkataan yang menjerumuskan dirinya. Bukankah kita sering mendengar perkataan
“ kamu yakin mau jadi itu nanti miskin looh, nanti susah looh hidupmu” mungkin
ini hanya perkataan yg sederhana yang sangat ringan keluar dari lisan. Tapi
untuk beberapa orang kata-kata ini dapat mengekang masa depannya. Membuat dia
menjalani jalur yang tidak sesuai hatinya hingga akhirnya saat dia sudah sampai
pada tujuan dia menyesali akan perjalanan jauh yang sudah dia tempuh. Dia
terkekang oleh masa depan indah yang dibuat orang lain dan mengorbankan masa
depan indah yang sebenarnya bisa dia dapati.
Dapat
kita lihat kehidupan sekarang ini seorang insan sering di nilai dari tempat ia
menimba ilmu bukan bagaimana dia menimba ilmu atau apa yang dia dapat dari
tempat dia menimba ilmu sehingga banyak dari kita yang mengejar suatu tempat
yang dianggap hebat dan menyepelekan tempat yang dianggap buruk, memang kita
tidak bisa mempungkiri bahwa tempat berpengaruh besar terhadap kualitas
muridnya, tapi apakah kita pantas menghakimi seseorang itu berilmu atau tidak
berdasarkan tempat dia menimba ilmu? Dikarenakan mindset seperti inilah banyak
yang tidak berani mengambil keputusan yang dia inginkan
Kita
sering terkekang oleh kata masa depan yang indah padahal seharusnya kita tak
perlu terlalu memikirkan masa depan karena Allah ﷻ
telah menjamin masa depan kita. Dia lah yang sudah mengatur rezeki kita dari
sebelum lahirnya kita ke muka bumi ini, kita hanya harus melakukan kewajiban
kita baik terhadap Allah maupun terhadap makhluk-Nya
.
Seorang motivator mesir Dr. Ibrahim al faqy pernah
menuturkan :
ما الماضى
إلاٌ حلم و ما المستقبل إلاٌ رؤىة و عيشك الحاضر بحب تام لله سبحانه و
تعالى يجعل من الماضى حلما من السعادة من المستقبل رؤية من الأمل
Yang artinya:’ masa lalu hanya mimpi, dan masa depan
hanyalah sebuah visi, dan menekuni masa kini dengan penuh cinta terhadap Allah yang maha esa menjadikan masa lalu
mimpi kebahagiaan dan masa depan sebuah visi yang penuh harapan’
Jadi
kalau emang kita menginginkan masa depan yang indah bukanlah dengan
menghiraukan masa depan dengan berbagai keluh kesah melainkan dengan
mendekatkan diri pada Allah ﷻ maka capai lah
cita-citamu dan raih lah yang kau inginkan dan jangan terlalu mengiraukan
perkataan orang karena kebahagianmu terletak di hatimu dan lakukan lah karena
Allah ﷻ
is the best my friend
BalasHapusI feel you my brother. Keep up the good work and keep your chin up brother. I know you can do this.
BalasHapus👍
BalasHapus